Minggu, 03 Februari 2019

Mengenali Ciri-Ciri Anak Autis

PATUK, 4 Februari 2019

Ciri-ciri anak autis pada umumnya dapat terlihat pada pola perilaku, aktivitas, dan interaksi yang cenderung terbatas dan berulang-ulang. Selain itu, ciri-ciri anak autis juga tampak pada perilakunya suka membolak-balik, menyentuh, dan mencium objek atau benda tertentu dengan berlebihan.
Autisme merupakan gangguan yang terjadi pada otak, yang menyebabkan beberapa area berbeda di otak tidak mampu bekerjasama. Sehingga penderita autisme sulit berkomunikasi dan berhubungan sosial dengan orang lain.
Secara garis besar, ciri-ciri anak autis yang dapat terlihat termasuk:
  • Kesulitan komunikasi
Anak dengan autisme cenderung kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, termasuk berbicara, memahami pembicaraan, hingga membaca dan menulis. Selain itu beberapa masalah komunikasi lainnya, antara lain kesulitan memulai percakapan, memahami perkataan dan mengikuti petunjuk.
Anak dengan autisme umumnya juga bermasalah dalam memahami penggunaan bahasa tubuh seperti menunjuk, melambai, atau memperlihatkan suatu objek kepada orang lain. Ciri-ciri anak autis lain seperti mengulang-ulang satu kata yang baru didengar atau didengar beberapa waktu lalu, mengatakan sesuatu seakan dalam nada lagu, atau melakukan tantrum untuk mengungkapkan keinginannya.
  • Gangguan dalam berhubungan sosial
Ciri-ciri anak anak autis yaitu anak seperti asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Anak dengan autisme sulit melakukan kontak mata. Mereka juga sulit memahami rasa sakit, sedih dan perasaan orang lain.
Oleh karena itu, anak autis umumnya tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan teman, atau fokus terhadap objek yang sama dengan orang lain.
  • Perilaku-perilaku khas lain
Beberapa perilaku khas dari anak dengan autisme, antara lain cepat marah dengan suara tertentu, kesulitan mengubah satu aktivitas ke aktivitas lainnya dan memiliki keterbatasan atau minat yang unik. Misalnya, hanya membicarakan satu topik atau menatap mainan tertentu.
Selain itu, ciri-ciri anak autis juga tampak suka mengibaskan tangan, menyimpan batu, memutar badan, dan menatap dengan pandangan kosong. Mereka juga biasanya hanya menyukai sedikit jenis makanan.

Diagnosis dan Penanganan

Dokter memiliki pedoman khusus dalam mendiagnosis autisme. Diagnosis pertama, memperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal. Kedua, kemampuan interaksi dan hubungan sosial. Ketiga, keterbatasan minat saat aktivitas atau bermain.
Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan autisme. Namun, intervensi khusus dalam membantu anak autisme bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan pendidikan anak.
Tidak hanya dokter, untuk menangani anak dengan autisme juga dibutuhkan tim medis termasuk psikolog atau psikiater, ahli terapi wicara, ahli terapi okupasi dan lain-lain.

Tips Berkomunikasi dengan Anak Autisme

Tidak mudah untuk berkomunikasi dengan anak autisme. Berikut beberapa saran yang dapat Anda lakukan :
  • Membiasakan berbicara dengan kalimat singkat dan jelas. Anda juga bisa berbicara perlahan dengan jeda di antara kata.
  • Berikan waktu pada anak untuk memahaminya. Jika perlu, iringi kata yang Anda ucapkan dengan gerakan tubuh yang sederhana.
  • Selalu memanggil anak dengan namanya.
  • Membatasi suara-suara yang timbul di dekatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar